Ayat Al Quran Favorit

Semester kemarin saya berkesempatan menjadi asisten untuk mata kuliah Ajaran Agama dan Etika Islam (AAEI) kelas 08 di ITB. Suatu hari ternyata dosen yang bersangkutan tidak bisa hadir di kelas, maka kelas dilanjutkan dengan presentasi dan diskusi kelompok. Awalnya tema yang didiskusikan adalah mengenai Al Quran dan perannya dalam kehidupan sehari-hari. Tiba tiba saya iseng memberikan tugas kepada mahasiswa di kelas untuk menuliskan ayat Alquran favoritnya beserta alasan mengapa mereka menyukai ayat tersebut dengan iming iming akan mendapat tambahan nilai akhir #alesan. Sejujurnya saya hanya ingin mensyiarkan bagaimana asyiknya berinteraksi dengan AlQuran, karena mau ga mau dengan tugas ini mereka terpaksa harus membuka dan membaca hikmah dalam ayat ayat AlQuran, ya walaupun belum semua ayat tapi lumayan lah sedikit sedikit belajarnya hehe.

Pekan depannya setelah tugas tersebut dikumpulkan, saya membacanya satu persatu. Dan ada sebuah tulisan milik seseorang bernama Nadia Afisya – STF 2011 yang menjadi tulisan favorit saya. Tulisannya sangat menginspirasi saya pada waktu itu, isinya tentang bagaimana beliau dan keluarganya diberikan ketrentraman karena berinteraksi dengan AlQuran. Nah karenanya saya ingin berbagi mengenai apa yang ditulis oleh Nadia tersebut. Walaupun saya belum izin langsung sama yang nulis, tapi semoga diizinkan selama memberi manfaat bagi orang banyak. Berikut di bawah ini tulisannya:

Ayat favorit saya adalah Surah Ar Rahman,arrahmanalasan saya menyukai ayat ini adalah karena suatu kejadian pada tanggal 25 Februari 2011, saya dan keluarga saya mengalami suatu musibah yang menghabiskan seluruh harta dan barang barang yang keluarga kami miliki. Alhamdulillah seluruh keluarga saya selamat dari musibah pada hari itu. Seluruh rumah habis dibabat ‘si jago merah’. Namun pada waktu itu saya teringat bahwa begitu banyak tetangga yang menolong kami sekeluarga. Pada dini hari di malam setelah kejadian saya terbangun dari tidur yang lelap. Saya melihat ayah dan ibu saya duduk berduaan dan sedang membaca surah Ar Rahman sambil menitikkan air mata. Saya begitu merasakan bahwa ayah dan ibu saya sangat mengkhawatirkan kekuatan hati anak – anaknya. Sewaktu itu saya sedang sibuk melakukan persiapan masuk kuliah dan abang saya sibuk dengan skripsinya yang belum selesai. Sungguh malam itu hati saya terenyuh tak terhingga. Saya menyadari bahwa harta dan dunia bukanlah segala-galanya dalam kehidupan ini. Saya hanya bisa menangis dan bersujud karena Allah SWT telah menganugerahi saya keluarga ini. Keluarga kecil yang saling menguatkan, saling melindungi, saling menyayangi. Tak ada lagi yang saya harapkan di malam itu selain selalu bersama ayah, ibu dan kedua abang saya. Bersama – sama kami saling mendoakan dan menguatkan.Dan begitu banyak pertolongan Allah SWT tak henti – henti datang melalui orang orang di sekitar kami. Hingga detik ini, saya tahu adanya hikmah dalam kebesaran-Nya di setiap kejadian yang saya alami.

Maka nikmat Tuhan-mu yang manakah yang akan kau dustakan?